KARYA ILMIAH
TENTANG
PEMBUATAN KOMPOS
OLEH:
1.
NURUL INTAN
MUTIARA (04)
2.
OKTAVIN
DIANA PUTRI (05)
3.
QUSNUL
SOFIYANI (08)
4.
RAHMADIKA
SASMITHA R (09)
5.
RIKA
WAHYUTIANA (14)
6.
SINTA AYU
SAPUTRI (18)
7.
SULISTYA
WIBAWATI (23)
XI AP 2
SMK NEGERI 1 NGAWI
TAHUN
PELAJARAN 2012/ 2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat
Allah SWT. yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan selesai sesuai rencana.
Sholawat dan Salam semoga tercurahkan keharibaan junjungan alam yakni Nabi
Muhammad saw yang telah membawa ajaran yang benar semoga kita diberi syafa'at
di yaumil akhir nanti.
Penyusun berusaha semaksimal mungkin agar penyajian makalah ini dapat
bermanfaat untuk memberi pengetahuan tentang proses pembuatan pupuk kompos dari
kotoran ternak sebagai upaya untuk mengurangi sampah organik. Semoga
dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat untuk kita dalam kehidupan
sehari-hari yang lebih cerah dan sehat.
Akhir
kata, tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini, masih jauh
dari kesempuraan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran akan kami harapkan
guna penyempurnaan pada makalah yang lainnya.
Ngawi, Maret
2013
Penyusun
i
DAFTAR ISI
1. KATA
PENGANTAR i
2.
DAFTAR ISI ii
3.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG........... .............................................................1
1.2 RUMUSAN
MASALAH....... .............................................................1
1.3 TUJUAN
PENELITIAN....... .............................................................1
1.4 MANFAAT
PENELITIAN................................................................. 1
1.5 HIPOTESIS
PENELITIAN... .............................................................1
4. BAB
II TINJAUAN PUSTAKA.............. ...........................................................2-3
5. BAB
III BAHAN DAN METODE KERJA........................................................... 4
6. BAB
IV HASIL DAN ANALISIS/PEMBAHASAN.............................................. 5
7. BAB
V KESIMPULAN........................... .............................................................6
8. BAB
VI SARAN...................................................................................................7
9. PENUTUP............................................................................................................8
10. DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................9
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Kotoran
ternak merupakan salah satu hasil dari pembuangan sisa hasil pencernaan makanan
oleh hewan. Banyaknya kotoran ternak dapat memicu berbagai masalah seperti bau
yang ditimbulkan tidak sedap dan dapat menjadi sarang penyakit apabila
dibiarkan dalam waktu yag lama terutama di daerah peternakan seperti peternakan
sapi maupun kambing. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi
tumpukan kotoran ternak adalah dengan pembuatan kompos. Kompos sangat
bermanfaat untuk kesuburan tanah sehingga pembuatan kompos bisa mengurangi
kotoran yang dihasilkan oleh hewan ternak setiap harinya. Pembuatan kompos
merupakan salah satu cara efektif karena kompos dapat dijual sehingga bisa
menjadi tambahan pendapatan dan dapat menjadi alternatif mata pencaharian.
Kompos juga sangat baik untuk tanah dan tanaman karena merupakan bahan organik
yang dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang
tersebut, terdapat sebuah permasalahan yang akan menjadi kajian dalam
penelitian ini. Adapun permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:
· Apakah kotoran ternak dapat dijadikan pupuk
kompos?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan yang dihendak dicapai
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
· Mengetahui informasi mengenai pupuk
kompos
· Mengetahui
cara pembuatan kompos
padat dengan menggunakan kompos yang telah jadi
1.4 MANFAAT
Adapun
manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut:
·
Memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai pupuk kompos
·
Memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai cara pembuatan kompos
·
Memberikan informasi
mengenai manfaat yang dihasilkan oleh pupuk kompos serta penjelasan-penjelasan
lain yang tentang pupuk kompos
1.5 HIPOTESIS
PENELITIAN
Dalam rumusan maalah tersebut, dapat
disusun hipotesisnya yaitu sebagai berikut:
Hipotesis nol :
·
Kotoran
ternak tidak dapat dijadikan pupuk kompos
Hipotesis alternatif :
·
Kotoran
ternak dapat dijadikan pupuk kompos
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian
Kompos
Kompos atau humus adalah sisa-sisa mahluk hidup yang
telah mengalami pelapukan, bentuknya sudah berubah seperti tanah dan tidak
berbau. Kompos memiliki kandungan hara NPK yang lengkap meskipun persentasenya
kecil. Kompos juga mengandung senyawa-senyawa lain yang sangat bermanfaat bagi
tanaman. Sedangkan pupuk kompos adalah pupuk yang terbuat dari sampah organik,
seperti sayuran, daun dan ranting serta kotoran hewan, melalui proses degradasi
atau penguraian oleh mikroorganisme tertentu.
Manfaat
Kompos
Kompos
ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Kompos memperbaiki sifat fisik dan
kimia tanah. Kompos akan mengembalikan kesuburan tanah. Tanah keras akan
menjadi lebih gembur. Tanah miskin akan menjadi subur. Tanah masam akan menjadi
lebih netral. Tanaman yang diberi kompos tumbuh lebih subur dan kualitas
panennya lebih baik daripada tanaman tanpa Skompos.
Bahan yang
Bisa Dibuat Kompos
Pada
prinsipnya semua bahan yang berasal dari mahluk hidup atau bahan organik dapat
dikomposkan. Seresah, daun-daunan, pangkasan rumput, ranting, dan sisa kayu
dapat dikomposkan. Kotoran ternak, binatang, bahkan kotoran manusia bisa
dikomposkan. Kompos dari kotoran ternak lebih dikenal dengan istilah pupuk
kandang. Sisa makanan dan bangkai binatang bisa juga menjadi kompos. Ada bahan
yang mudah dikomposkan, ada bahan yang agak mudah, dan ada yang sulit
dikomposkan. Sebagian besar bahan organik mudah dikomposkan. Bahan yang agak
mudah alias agak sulit dikomposkan antara lain: kayu keras, batang, dan bambu.
Bahan yang sulit dikomposkan antara lain adalah kayu-kayu yang sangat keras,
tulang, rambut, tanduk, dan bulu binatang.
Alasan
Bahan Harus Dikomposkan
Tanaman
tidak dapat menyerap hara dari bahan organik yang masih mentah, apapun bentuk
dan asalnya. Kotoran ternak yang masih segar tidak bisa diserap haranya oleh
tanaman. Apalagi sisa tanaman yang masih segar bugar juga tidak dapat diserap
haranya oleh tanaman. Kompos yang ‘setengah matang’ juga tidak baik untuk
tanaman. Bahan organik harus dikomposkan sampai ‘matang’ agar bisa diserap
haranya oleh tanaman. Prinsipnya adalah tanaman menyerap hara dari tanah, oleh
karena itu harus dikembalikan menjadi tanah dan diberikan ke tanah lagi.
Penggunaan Kompos
Kompos yang sudah matang dapat
langsung digunakan untuk tanaman. Tidak ada batasan baku berapa dosis kompos
yang diberikan untuk tanaman. Secara umum lebih banyak kompos memberikan hasil
yang lebih baik. Tetapi jika kompos akan digunakan untuk pembibitan atau untuk
tanaman di dalam pot/polybag, kompos harus dicampur tanah dengan perbandingan
satu bagian kompos :tiga bagian tanah.
Kompos dapat diberikan sebagai
satu-satunya sumber hara tambahan atau lebih dikenal dengan istilah pertanian
organik. Kompos yang diberikan sebaiknya dalam jumlah yang cukup, agar tanaman
dapat tumbuh lebih baik. Kompos juga bisa diberikan bersama-sama dengan pupuk
kimia buatan. Pupuk kimia dapat dikurangi sebagian dan digantikan dengan
penambahan kompos.
Kompos dapat diberikan ke tanaman apa saja, mulai dari tanaman pertanian,
holtikultura, perkebunan, tanaman hias, buah-buahan, sayuran, dan kehutanan.
Misalnya untuk tanaman: padi sawah, padi gogo, jagung, ketela pohon, kacang,
kol, kentang, karet, kopi, sawit, kakao, tebu, aglonema, gelombang cinta,
mangga, akasia, dan lain-lain.
2
Kelebihan Kompos
Terdapat 13
kelebihan pupuk organik/kompos dibanding pupuk kimia antara lain sebagai
berikut:
1.
Pupuk
organik harganya murah dan mudah dibuat sendiri.
2.
Pupuk
organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibanding pupuk anorganik.
3.
Pupuk
organik akan memberikan kehidupan mikroorganisme tanah yang selama ini menjadi
sahabat petani dengan lebih baik.
4.
Pupuk
organik mampu berperan memobilisasi atau menjembatani hara yang sudah ada
ditanah sehingga mampu membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh akar
tanaman.
5.
Pupuk
organik berperan dalam pelepasan hara tanah secara perlahan dan kontinu
sehingga dapat membantu dan mencegah terjadinya ledakan suplai hara yang dapat
membuat tanaman menjadi keracunan.
6.
Pupuk
organik membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi tekanan atau tegangan
struktur tanah pada akar-akar tanaman
7.
Pupuk
organik dapat meningkatkan struktur tanah dalam arti komposisi partikel yang
berada dalam tanah lebih stabil dan cenderung meningkat karena struktur tanah
sangat berperan dalam pergerakan air dan partikel udara dalam tanah, aktifitas
mikroorganisme menguntungkan, pertumbuhan akar, dan kecambah biji.
8.
Pupuk
organik sangat membantu mencegah terjadinya erosi lapisan atas tanah yang
merupakan lapisan mengandung banyak hara.
9.
Pemakaian
pupuk organik juga berperan penting dalam merawat/menjaga tingkat kesuburan
tanah yang sudah dalam keadaaan berlebihan pemupukan dengan pupuk
anorganik/kimia dalam tanah.
10. Pupuk organik berperan positif dalam menjaga
kehilangan secara luas hara Nitrogen dan Fosfor terlarut dalam tanah
11. Keberadaan pupuk organik yang tersedia secara melimpah
dan mudah didapatkan.
12. Kualitas tanaman yang menggunakan pupuk organik akan
lebih bagus jika dibanding dengan pupuk kimia sehingga tanaman tidak mudah
terserang penyakit dan tanaman lebih sehat.
13. Untuk kesehatan manusia tanaman yang menggunakan pupuk
organik lebih menyehatkan karena kandungan nutrisinya lebih lengkap dan lebih
banyak.
3
BAB III
BAHAN
DAN METODE KERJA
1.
Bahan yang digunakan untuk penelitian ini diperoleh
dengan mengambil dari beberapa sumber informasi dari buku maupun melalui fasilitas
internet serta melakukan praktek langsung untuk melakukan proses pembuatan
kompos dari kotoran ternak (Misalnya kotoran sapi).
2.
Metode kerja yang digunakan pada karya ilmiah ini yaitu
pertama-tama memastikan bahwa semua data yang diperlukan telah diperoleh dengan
baik. Data/informasi diperoleh dengan menghubungkan data yang ada antara data
satu dengan yang lain baik data/informasi yang kami kumpulkan dari internet
maupun buku serta data yang diperoleh dari hasil praktek pembuatan kompos yang
kami lakukan. Sehingga diharapkan data penelitian ini bisa menjadi
data/informasi yang akurat. Langkah terakhir, kami menuangkan segala informasi
yang diperoleh dalam karya ilmiah ini
4
BAB IV
HASIL DAN
ANALISIS/PEMBAHASAN
Alat dan bahan :
Alat:
- Ember atau
jerigen berpenutup yang telah diberi lubang sisinya dan bagian bawahnya.
Bahan:
- Kotoran
kambing/sapi
- Pupuk kompos
yang telah jadi
Pembuatan
Kompos
1.
Masukkan
kotoran ternak ke dalam ember atau jerigen.
2.
Campukan
kompos yang telah jadi ke dalam sampah organik, banyaknya sama dengan sampah
organiknya (1:1). Pembuatan kompos bisa dilakukan sekaligus (sampah dan kompos
dicampur menjadi satu) atau selapis demi selapis, misalnya sehari ditambah
sampah baru.
3.
Aduk
campuran kompos dan sampah setiap 5-7 hari.
4.
Pengomposan
selesai jika campuran menjadi coklat kehitaman dan tidak berbau sampah. Pada
minggu ke 1 dan ke 2 mikroba mulai bekerja menguraikan sampah organik, sehingga
suhu menjadi sekitar 40C. Minggu ke 5 dan ke 6 suhu kembali normal, yang
menandakan sampah telah terurai dan menjadi kompos.
5.
Kompos
yang dihasilkan jika perlu diayak untuk memisahkan bagian yang masih kasar.
Kompos yang kasar bisa dicampurkan kembali ke dalam tempat pengomposan untuk
digunakan sebagai aktivator.
5
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan informasi yang kami cari dan praktek langsung yang kami lakukan
untuk membuktikan informasi tersebut telah
membuktikan bahwa kotoran ternak yaitu kotoran kambing/sapi dapat dijadikan
pupuk kompos dengan cara mencampurkannya dengan kompos yang telah jadi.
6
BAB VI
SARAN
Diharapkan
masyarakat dapat memanfaatkan kotoran ternak yang dulunya tidak berguna menjadi
lebih bermanfaat dan menghasilkan tambahan nilai guna serta dapat menjadi
alternatif mata pencaharian sehinga tidak terbuang sia-sia.
7
PENUTUP
Demikian
karya ilmiah yang berjudul “KARYA ILMIAH
TENTANG PEMBUATAN KOMPOS” ini kami buat dengan baik dan akurat.
Semoga dengan adanya makalah ini, masyarakat semua dan
berbagai pihak yang terlibat dapat mengetahui tentang proses pembuatan kompos
dari kotoran ternak serta manfaat kompos dibandingkan pupuk kimia bagi tanah.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan dan penyempurnaan
makalah ini. Kritik dan saran juga kami harapkan demi kesempurnaan makalah
berikutnya. Serta mohon maaf, apabila terdapat kesalahan pada penulisan maupun
pengetikan pada makalah ini.
Penyusun
8
DAFTAR
PUSTAKA
9